Lembaga Sosial – Di sekitar kita banyak sekali contoh lembaga sosial yang masing-masing digunakan ketika diperlukan untuk melakukan atau mengurus sesuatu. Setiap lembaga sosial memiliki fungsinya masing-masing dan beroperasi di berbagai bidang.

Keberadaannya membantu masyarakat untuk mengakses hak-haknya dan mengelola kewajibannya sebagai masyarakat dan warga negara yang baik. Namun, pernahkah Anda penasaran dan merasa belum memahami apa itu lembaga sosial dan fungsinya dalam kehidupan bermasyarakat?

Karena jenisnya banyak dan selalu ada di sekitar kita, mengenal mereka lebih dalam itu penting. Simak penjelasannya di bawah ini.

Pengertian Lembaga Sosial

Lembaga sosial di Indonesia hadir dengan berbagai fungsi sesuai dengan bidangnya masing-masing. Perbedaan fungsi ini bermula dari latar belakang berdirinya lembaga tersebut dengan alasan yang berbeda-beda. Misalnya pendirian taman kanak-kanak atau panti sosial TK.

Taman Kanak-Kanak atau Taman Kanak-Kanak ini hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memberikan pendidikan dini kepada anak-anak sebagai persiapan memasuki tahapan Sekolah Dasar (SD).

Lembaga sosial kemudian memiliki peran penting bagi kehidupan masyarakat di Indonesia. Keberadaannya juga banyak dijumpai di negara-negara lain di dunia dengan fungsinya masing-masing. Agar lebih memahami, berikut adalah pengertian lembaga sosial yang disampaikan oleh sejumlah ahli:

1. Walikota Polak

Pendapat pertama datang dari Mayor Polak. Ia menjelaskan, pranata sosial merupakan sistem sosial yang terkait dengan aturan yang kompleks dengan berbagai macam adat istiadat untuk dapat mempertahankan semua nilai penting dalam kehidupan bermasyarakat.

2. Koentjaraningrat

Menurut Koentjaraningrat, pranata sosial adalah suatu sistem dengan aturan perilaku dan hubungan yang berpusat pada kegiatan sosial untuk dapat memenuhi kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat.

3. Soerjono Soekanto

Menurut Soerjono Soekanto, pranata sosial adalah seperangkat norma pada semua tingkatan yang berkisar pada kebutuhan dasar dalam kehidupan bermasyarakat.

4. Peter L. Berger

Pendapat lain disampaikan oleh Peter L. Berger. Dijelaskan bahwa pranata sosial adalah tata cara yang dapat menyebabkan tindakan manusia ditekan dalam suatu pola tertentu dan dipaksa untuk bergerak dengan cara yang dianggap sesuai dengan keinginan masyarakat.

Sedangkan lembaga sosial pada umumnya adalah lembaga yang anggotanya berkumpul karena memiliki visi dan misi yang sama. Anggota yang bergabung kemudian mematuhi semua peraturan yang ada di lembaga tersebut.

Karakteristik Lembaga Sosial

Lembaga sosial juga diketahui memiliki beberapa ciri, berikut beberapa ciri yang dimaksud:

1. Umur panjang

Lembaga sosial tumbuh atau terbentuk dengan sejumlah latar belakang. Proses pembentukan dilakukan dengan mempertimbangkan banyak aspek. Hal ini kemudian menjadikan pranata sosial menjadi organisasi yang abadi.

Artinya, pranata sosial mempunyai umur panjang dan dikenal luas oleh masyarakat dari generasi ke generasi. Misalnya, taman kanak-kanak adalah lembaga sosial di bidang pendidikan. Kemudian ada KUA yang merupakan lembaga sosial di bidang keagamaan. Keberadaannya sudah ada sejak zaman dahulu hingga sekarang.

2. Memiliki Tujuan Khusus

Setiap lembaga sosial memiliki tujuan tertentu sesuai dengan bidangnya masing-masing. Lembaga sosial pendidikan biasanya bertujuan untuk mencerdaskan bangsa dan memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Lembaga sosial yang berbeda memiliki tujuan yang berbeda.

3. Terstruktur

Lembaga sosial pada umumnya memiliki berbagai aturan dan mengikat seluruh anggotanya pada masyarakat luas. Aturan-aturan ini kemudian membuat institusi terstruktur dengan baik.

Ketertiban dan kedisiplinan menjadi salah satu ciri kegiatan operasional lembaga sosial tersebut yang kemudian melibatkan masyarakat luas. Setiap mengurus sesuatu sesuai dengan bidangnya, ada prosedur yang harus diikuti.

4. Memiliki Sejumlah Perangkat

Lembaga sosial memiliki identitas yang terdiri dari sejumlah perangkat. Misalnya bendera, simbol, logo, dan sebagainya. Selain berfungsi sebagai identitas, perangkat ini juga berfungsi untuk menyampaikan tujuan didirikannya suatu entitas.

5. Memiliki Norma

Pranata sosial juga memiliki norma dan norma tersebut terbentuk melalui proses yang panjang. Awalnya diterapkan di lingkungan kelembagaan kemudian meluas ke masyarakat. Dalam prosesnya, norma ini diakui dan dilaksanakan oleh masyarakat luas.

6. Memiliki Sanksi Yang Mengikat

Setiap orang yang menjadi anggota atau bagian dari suatu lembaga sosial akan terikat oleh peraturan. Pelanggaran terhadap aturan ini kemudian dikenakan sanksi atau hukuman yang mengikat. Misalnya, bagi mahasiswa di perguruan tinggi yang terlibat kasus, sanksi yang diberikan bisa berupa skoring hingga putus sekolah.

7. Memiliki Sejumlah Peraturan

Lembaga sosial juga memiliki ciri memiliki aturan yang oleh sebagian orang dianggap wajar dan berdampak pada masyarakat luas. Aturan yang dimiliki lembaga sosial cukup beragam, ada yang tertulis dan ada yang tidak tertulis.

Fungsi Lembaga Sosial

Pembentukan pranata sosial membutuhkan waktu yang lama dan mempertimbangkan banyak hal. Pembentukannya tentu memiliki tujuan dan kemudian memiliki fungsinya masing-masing. Dilihat dari fungsinya, lembaga sosial pada umumnya memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Ketentuan Kode Etik

Fungsi pertama adalah memberikan pedoman bagi manusia dalam bekerja dan berperilaku. Sehingga setiap individu dapat menjaga kenyamanan individu lainnya. Kemudian, memberikan pedoman bagi masyarakat untuk menentukan sikap terbaik saat menghadapi masalah.

2. Menjaga Integritas Masyarakat

Lembaga sosial juga berfungsi sebagai pemersatu seluruh individu dalam masyarakat menjadi satu organisasi dengan visi dan misi yang sama. Melalui aktivitas di lembaga sosial, setiap individu kemudian menjadi sadar bagaimana merugikan dan berperilaku dalam hubungan sosial.

Baca Juga: Daftar 6 Fakultas Sisfo PGRI Palembang Serta Pendaftarannya 2023

3. Mengarahkan Masyarakat Membangun Sistem Pengendalian Sosial

Lembaga sosial dengan segala aturan dan sanksi yang mengikat seluruh anggota dan masyarakat luas. Sehingga memiliki fungsi sebagai pengontrol sosial dan memiliki sistem kontrol. Sehingga pranata sosial dapat mencegah terjadinya tindak kekerasan dan kriminalitas di masyarakat.

4. Menjadi Tempat Belajar

Lembaga sosial juga berfungsi sebagai tempat belajar bagi setiap anggota masyarakat. Tidak hanya lembaga sosial di bidang pendidikan, tetapi di semua bidang. Karena dalam setiap bidang norma akan dikenal dalam suatu lembaga, kemudian dikenal oleh para anggotanya, dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

5. Berfungsi sebagai Penegak Aturan dan Norma

Lembaga sosial juga berfungsi sebagai penegak, mengingat ada sanksi dan hukuman yang diterapkan di dalam lembaga tersebut. Melalui aturan inilah lembaga sosial dapat menjadi pengawas dan penegak untuk memperbaiki kesalahan anggota atau masyarakat luas.

Jenis Lembaga Sosial

Lembaga sosial sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya memiliki banyak jenis dengan berbagai bidang. Berikut jenis-jenisnya secara umum:

1. Institusi Keluarga

Lembaga keluarga merupakan lembaga sosial yang paling kecil dan paling dasar. Keluarga disebut lembaga karena merupakan proses penyatuan dua individu dan dua keluarga yang berbeda satu sama lain.

Keduanya kemudian memiliki visi dan misi yang sama mulai dari hidup bahagia, hidup sejahtera, memiliki anak, dan sebagainya.

2. Institusi Pendidikan

Lembaga pendidikan merupakan lembaga sosial yang lebih besar dari lembaga keluarga. Lembaga jenis ini merupakan wadah bagi masyarakat untuk menempuh pendidikan, baik pendidikan moral maupun pengetahuan dan keterampilan. Tujuannya agar mereka yang menerima pendidikan memiliki perilaku yang baik.

3. Lembaga Keagamaan

Lembaga keagamaan adalah lembaga sosial yang mengatur kehidupan beragama dalam masyarakat. Agama merupakan hal yang penting dalam kehidupan, karena dapat menyeimbangkan urusan dunia dan akhirat. Pemahaman agama juga turut membentuk karakter terpuji bagi pemeluknya yang taat.

4. Lembaga Ekonomi

Lembaga ekonomi merupakan salah satu jenis lembaga sosial yang kegiatannya di bidang ekonomi. Misalnya, pasar membutuhkan pengelola, tempat, dan sejumlah aturan yang mengikat semua pedagang dan orang yang berbelanja di sana. Tujuan pasar adalah menghimpun kegiatan ekonomi untuk memberikan manfaat ekonomi bagi semua pihak yang terlibat di dalamnya.

5. Lembaga Kebudayaan

Institusi budaya adalah institusi sosial yang bersifat publik di suatu negara. Peran lembaga sosial ini adalah untuk mengembangkan budaya, ilmu pengetahuan, seni, dan lingkungan bagi masyarakat di suatu daerah hingga suatu negara.

6. Lembaga Politik

Jenis lembaga yang terakhir adalah lembaga sosial politik, yaitu lembaga sosial yang dibentuk oleh masyarakat itu sendiri dengan tujuan politik dan berperan dalam kegiatan politik.

Lembaga politik ini dapat berbentuk pemerintahan, sehingga berperan sebagai penjaga keamanan dan keselamatan. Sekaligus melayani dan melindungi rakyat di negara yang bersangkutan. Peran dan kegiatan lembaga politik tentunya berkaitan dengan bidang politik itu sendiri.

Contoh Lembaga Sosial

Setelah mengetahui jenis-jenis lembaga sosial perlu juga dipahami contoh-contoh lembaga sosial. banyak contoh, setiap jenis lembaga sosial memiliki berbagai bentuk lembaga sosial. Berikut detailnya:

Contoh Lembaga Pendidikan Sosial

Lembaga pendidikan adalah lembaga yang menyelenggarakan atau menyediakan sarana pendidikan. Contohnya adalah:

  • TK (TK)
  • Sekolah Dasar (SD)
  • Sekolah Menengah Pertama (SMP)
  • Sekolah Menengah Atas (SMA)
  • SMA
  • sekolah Menengah Kejuruan
  • Kelompok Bermain (KB)
  • Lembaga Khusus.

Contoh Lembaga Sosial Ekonomi

  • Banyak juga contoh lembaga ekonomi tersebut, ada yang dekat dengan
  • masyarakat dan ada pula yang hanya terdapat di kota-kota yang menjadi pusat pemerintahan. Contohnya adalah:
  • Pasar
  • Kementerian Perdagangan
  • Kementrian Pertanian
  • Kementerian Perikanan
  • Kementerian Negara Koperasi dan UKM.

Contoh Lembaga Sosial Budaya

Lembaga sosial di bidang kebudayaan adalah yang mengawasi dan mengatur kegiatan di bidang kebudayaan dan ilmu pengetahuan. Ada juga banyak contoh, berikut adalah beberapa:

  • Yayasan Lembaga Kebudayaan Nusantara
  • Institut Perawatan Seni Batubara
  • Institut Seni Budaya Muslim Indonesia
  • Lembaga Kebudayaan Betawi
  • LKN.

Contoh Lembaga Keagamaan

Contoh lembaga keagamaan juga banyak, berikut ini yang sangat akrab di telinga masyarakat:

  • Majelis Ulama Indonesia
  • Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia
  • Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia
  • Parisada Hindu Dharma Indonesia
  • Perwakilan Umat Buddha Indonesia

Contoh Lembaga Sosial Politik

Contoh lembaga sosial dalam bidang politik antara lain:

  • Presiden dan wakil presiden
  • DPR
  • MPR
  • BPK

Contoh Lembaga Sosial Keluarga

Terakhir, ada beberapa contoh lembaga keluarga dan berikut beberapa di antaranya:

  • KUA
  • Pengadilan Agama
  • Lembaga Perlindungan Anak
  • KPAI

Melalui penjelasan mulai dari pengertian hingga contoh pranata sosial yang telah diuraikan di atas. Sehingga saat ini para pembaca dapat benar-benar memahami apa itu lembaga sosial, alasan mengapa lembaga tersebut dibentuk, apa tujuannya, dan lain sebagainya.

Selain itu juga dapat diketahui, lembaga apa saja yang termasuk dalam kategori lembaga sosial. Siapa tahu suatu saat nanti mereka bisa menjadi pendiri lembaga sosial di bidang tertentu.