Teknik Elektro (Electrical Engineering) disebut juga Teknik Elektro / Elektronika. Jurusan atau program studi ini merupakan bagian dari bidang teknik yang mempelajari, merancang dan mengimplementasikan komponen dan sistem yang memanfaatkan listrik, elektronika dan elektromagnet.

Berikut beberapa hal yang perlu diketahui tentang Jurusan Teknik Elektro dan prospek kerja lulusan Teknik Elektro dan program profesi Teknik Elektro:

Apa yang Harus Dipelajari di Jurusan Teknik Listrik

Sebagai mahasiswa Jurusan Teknik Elektro (Teknik Elektro) akan mempelajari teori rangkaian yaitu interaksi antara berbagai komponen kelistrikan seperti resistor, kapasitor, dioda, transistor dan induktor dalam suatu rangkaian listrik.

Semakin tinggi semester Anda, maka Anda akan mempelajari berbagai sub bidang Teknik Elektro (atau sering disebut peminatan) seperti Teknik Tenaga, Teknik Kontrol, Elektronika, Telekomunikasi dan lain sebagainya. .

Meski begitu, di awal semester kamu akan mendapatkan mata kuliah yang dapat memperkuat kemampuan matematika (numerical skill) kamu, seperti Matematika, Matematika Teknik, Kalkulus dan Metode Numerik. Juga berbagai konsep dan pengetahuan dasar yang berkaitan dengan Teknik Elektro seperti Fisika, Kimia, Material Elektro dan mata kuliah terbaru seperti Transformasi Digital agar tidak bingung (seperti yang dilakukan oleh Prodi Teknik Elektro Institut Teknologi Indonesia) .

Baca Juga: Contoh 6 Pertanyaan Untuk Calon Ketua Organisasi Serta Jawabannya

Setelah itu, pada Semester 5 dapat mengikuti Program Belajar Kampus Mandiri (MBKM) dengan pengakuan hingga 20 sks mata kuliah tanpa harus mengikuti perkuliahan di kelas. Bentuknya dapat berupa magang di industri skala nasional dan internasional yang memiliki kerjasama dengan jurusan, atau dalam bentuk studi mandiri, kewirausahaan dan lain-lain.

Jadi, mulai Semester 7 kamu bisa mengambil beberapa mata kuliah untuk lebih memperdalam sub bidang/spesialisasi yang kamu ambil. Misalnya mata kuliah Manajemen Energi atau Inspeksi Peralatan Listrik untuk jurusan Teknik Tenaga Listrik. Atau kursus Internet of Things (IoT), Smart Systems atau Medical Electronics untuk jurusan Teknik Elektronika Industri. Atau bisa juga dilanjutkan dengan mengambil program MBKM 20 SKS, karena program ini dapat ditempuh maksimal dalam 3 semester.

Pada semester terakhir atau Semester 8 biasanya kalian akan mengambil Tugas Akhir/Skripsi. Di sinilah Anda akan menggunakan semua pengetahuan Teknik Elektro Anda untuk membuat desain alat / desain alat / simulasi alat / studi kasus.

Nantinya setelah lulus, dalam pekerjaan Anda sebagai insinyur Teknik Elektro Anda akan menggunakan berbagai macam alat ukur. Oleh karena itu, cara penggunaan alat ukur analog dan digital seperti multimeter dan osiloskop juga dipelajari selama perkuliahan. Demikian pula alat-alat seperti spectrum analyzer dan signal generator banyak digunakan di subsektor Kontrol, Telekomunikasi (RF Engineering) atau Elektronika.

2. Sub Bidang / Peminatan Teknik Elektro

Teknik Tenaga Listrik

Teknik Tenaga Listrik mempelajari masalah pembangkitan, transmisi dan distribusi listrik, serta perancangan berbagai peralatan terkait seperti berbagai jenis trafo, generator listrik, motor listrik, teknik tegangan tinggi dan elektronika daya (power electronics).

Lulusan sub bidang Teknik Tenaga Listrik akan bekerja dalam perancangan dan pemeliharaan jaringan tenaga listrik, yaitu jaringan tenaga listrik yang menghubungkan sejumlah pembangkit dan pengguna energi listrik. Sistem tenaga listrik jenis ini disebut juga dengan sistem on-grid, karena ada juga sistem tenaga off-grid yaitu jaringan yang tidak terhubung dengan jaringan listrik.

Teknik kontrol

Teknik Kontrol mempelajari teori kontrol dan memodelkan sistem dinamis dan desain pengontrol yang memengaruhi sistem untuk berperilaku seperti yang kita inginkan.

Untuk mengimplementasikan pengontrol seperti itu, berbagai sirkuit elektronik, prosesor sinyal digital, mikrokontroler, dan pengontrol logika yang dapat diprogram (PLC) biasanya digunakan.

Aplikasi pada sub bidang Kendali dapat ditemukan antara lain dalam bidang penerbangan, mulai dari sistem propulsi pesawat niaga hingga cruise control pada banyak aplikasi mobil (mobil) driverless. Juga memainkan peran utama dalam otomasi industri (industrial automation).

Sub bidang ini juga erat kaitannya dan sering mempelajari instrumentasi yaitu perancangan alat untuk mengukur tekanan, aliran, temperatur, kelembaban dan besaran lainnya. Apalagi dengan mengembangkan sistem/aplikasi IoT (Internet of Thing), instrumentasi tersebut lebih berperan sebagai sensor bagi sistem tersebut.

Teknik listrik

Sebelum Perang Dunia II, subbidang ini disebut Teknik Radio. Aspek yang dipelajari pada saat itu terbatas pada komunikasi radar, radio komersial, dan televisi awal.

Seiring dengan perkembangan perangkat konsumen, setelah Perang Dunia II studi mulai berkembang di bidang televisi modern, komputer, dan mikroprosesor. Kemudian pada pertengahan tahun 50-an nama sub bidang ini mulai berubah menjadi Elektronika (Electronic Engineering).

Elektronik adalah studi tentang desain dan pengujian sirkuit elektronik menggunakan komponen seperti lampu, induktor, resistor, dioda, dan transistor. Contoh dari sirkuit semacam itu adalah sirkuit yang disetel atau pengkondisi sinyal pneumatik.

Setelah penemuan IC (integrated circuit) pada tahun 1959, kecepatan rangkaian meningkat drastis, daya yang dikonsumsi menurun dan ruang yang digunakan juga menjadi lebih kecil. Sehingga memungkinkan munculnya komputer dan perangkat canggih lainnya saat ini.

Setelah kemunculan IC, dikembangkan sub-bidang Teknik Mikroelektronika yang mempelajari desain dan fabrikasi mikro dari komponen rangkaian elektronik yang sangat kecil (tingkat mikroskopis). Selanjutnya, sub-bidang nanoelektronik berkembang di mana komponen dibuat pada skala yang lebih kecil (tingkat nanometer). Saat ini, banyak perangkat elektronik berada pada level nano ini.

Silahkan tonton video tentang apa itu Teknik Elektro di bawah ini :

3. Prospek Pekerjaan (Profesi) Teknik Elektro / Engineering

Di Indonesia, gelar Sarjana Teknik (ST) Teknik Elektro biasanya dapat diperoleh dalam 8 semester bagi lulusan SMA/SMK yang baru, atau bahkan kurang jika Anda memiliki nilai yang sangat baik selama kuliah sehingga Anda dapat mengambil maksimal 24 sks per semester (biasanya 20 kredit).

Bisa juga kalau lulus D3 dan melanjutkan ke S1, hanya butuh 2 semester untuk menyelesaikan S1. Hal ini dimungkinkan karena pengalaman kerja, tugas atau proyek serta pelatihan dan hal-hal lain yang Anda lakukan selama bekerja, dapat diklaim diakui dan disamakan dengan jurusan yang ditawarkan. Pasalnya, saat melalui jalur RPL (Recognition of Past Learning) yang dicanangkan Kemendikbud, tenaga kerja berlatar belakang D3 bisa melanjutkan studi minimal 2 semester dan bisa menyelesaikan gelar Sarjana.

Kembali ke dunia kerja setelah lulus S1 Teknik Elektro, Anda bisa bekerja di perusahaan swasta atau di divisi seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Perindustrian dan lain-lain. Bisa juga ke BUMN, jadi dosen di universitas atau jadi konsultan atau entrepreneur.

jika setelah lulus bekerja sesuai dengan bidangnya yaitu di bidang teknik/teknik elektro, setelah bekerja selama 2 tahun atau kurang maka harus mengikuti Pendidikan Profesi Insinyur untuk membangun kompetensi keinsinyuran untuk mendapatkan gelar Insinyur. Hal ini sesuai dengan ketentuan dalam UU Keinsinyuran.

Program Profesi Insinyur ditempuh selama 2 semester melalui jalur reguler atau cukup 1 semester melalui jalur RPL (Recognition of Past Learning). Pendidikan Profesi Insinyur ini diselenggarakan oleh beberapa perguruan tinggi negeri maupun swasta yang telah diakui oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (misalnya Institut Teknologi Indonesia di BSD, Tangerang Selatan). Namun, Anda bebas memilih tempat pendidikan sesuai dengan, misalnya lokasi terdekat dengan rumah atau tempat kerja Anda atau pertimbangan lainnya.

Dibandingkan praktik keinsinyuran di negara lain, setelah seseorang memperoleh gelar sarjana (S1), ia kemudian dapat mengikuti sertifikasi profesi yang diadakan oleh sejumlah organisasi profesi (badan profesi).

Untuk mendapatkan sertifikasi, seseorang harus memenuhi sejumlah persyaratan (termasuk pengalaman kerja). Setelah sertifikasi berhasil diperoleh, ia berhak atas gelar Insinyur Profesional (di AS, Kanada, dan Afrika Selatan), Insinyur Terdaftar atau Insinyur Terpadu (di India, Pakistan, Inggris, Irlandia, dan Zimbabwe), Insinyur Profesional Terdaftar (di Australia dan Selandia Baru ). atau Insinyur Eropa (di negara-negara Uni Eropa).

sejumlah organisasi profesi teknik internasional yang mengeluarkan sertifikasi ini antara lain: International Electrotechnical Commission (IEC), Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) dan Institution of Engineering and Technology (IET, sebelumnya